SIGNIFIKANSI
PENDIDIKAN MASA DEPAN
Oleh : Zainudin Rifai(TP UNMUL)
1. Pendahuluan
Dewasa ini tak ada yang bisa memungkiri signifikansi pendidikan bagi pengembangan manusia dan menciptakan masa depan yang lebih baik. Semakin luas wawasan pendidikan semakin besar kemungkinan kita menimbang dengan lebih baik apa yang harus dikerjakan dimasa depan dan bagaimana mengerjakannya dalam rangka menciptakan reformasi dan pemberdayaan manusia yang lebih baik dan lebih santun.
Beberapa futuris memberikan prediksi,ramalan dan proyeksi yang konservatif tentang pendidikan yang responsif terhadap perencanaan masa depan. Tekanan ini diletakkan pada kenyataan bahwa kita dapat mengidentifikasi alternatif pendidikan masa depan serta mengkaji kualitas yang pluralistik, dan kita juga dapat mengidentifikasi saling hubung antara alternatif-alternatif itu dengan kesejahteraan umum, memastikan kemampuan pembiayaan terhadap berbagai alternatif tersebut dan menawarkan program-program pendidikan yang berbeda-beda sesuai cita-cita dan aspirasi dari bagian terbesar masyarakat yang pluralistik.
Dalam pembicaraan pendek mengenai masa depan, sekarang datanglah waktunya kita membicarakan implikasi pendidikan selama dua atau tiga pulu tahun yang akan datang. Seorang peneliti kebijaksanaan mengatakan, masa depan dapat ditentukan jika masa depan itu terletak pada ketepatan pengumpulan data, pada kebijaksanaan kita memilih alternatif dan pada keberanian kita berbuat. Apakah tugas sekolah mengenai masa depan ini ? Yaitu, apakah tanggung jawab dan tugas yang menghadang dan yang memerlukan konsep yang lebih luas dari pendidikan yang hanya dapat disediakan oleh rumah, masyarakat, media masa, dan oleh lembaga-lembaga lain yang serupa? Bagaimana lembaga-lembaga ini dapat dipakai untuk menolong membalikkan tendensi yang selama beberapa tahun terakhir ini tetap menghadang generasi sekarang yaitu berupa risiko kerusakan lingkungan yang tidak dapat diubah lagi ?. Bagaimana kita dapat menghindarkan kerusakan yang timbul baik terhadap diri kita sendiri maupun pada anak-anak yang akan mewarisi bentuk apapun di dunia yang akan kita tinggalkan ini.
2. Tanggung Jawab Pendidikan
Seperti yang dikemukakan oleh Wilma Longstreet dalam monografinya (Beyond Jengcks: The Myth of Equal Schooling) tampaknya kita telah beranjak dari dongeng yang mengatakan bahwa sekolah dapat mengubah segalanya,sekarang kita dihadapkan pada anti dongeng yang artinya sekolah sebenarnya dapat melakukan sedikit sekali terhadap perubahan.
Apa sebenarnya yang dapat dilakukan oleh sekolah, tampaknya terletak di suatu tempat antara dongeng sekolah yang tidak dapat berbuat kekeliruan(infallibility) dan anti dongeng impotensinya. Terhalang oleh ketiadaan dana , terhambat oleh kelayakan politik, diasuh oleh guru-guru dari zaman kolonial, diduduki oleh orang yang naik dengan cepat dari sekolah dasar ke pimpinan universitas yang sering kali ditempatkan secara serampangan dan dikenai oleh kritik-kritik minoritas yang keras. Walaupun demikian sekolah telah mampu memperbaiki kualitas guru-gurunya, meladeni bagian penduduk yang makin lama makin besar, dan menjaga keberhasilan akademiknya yang meningkat.
Masalahnya bukan apakah sekolah merupakan sumber domestik yang besar, tetapi bagaimana sekolah dapat sebaik mungkin dipakai selama beberapa puluh tahun yang akan datang, bagaimana sekolah dapat mengabdi pada negara dengan sangat efektif. Salah satu tugas utama kita sebagai pendidik dari tingkat dasar sampai tingkat perguruan tinggi adalah menyatu bersama warga lainnya balam menetapkan potensi-potensi yang timbul dari pendidikan dan sekolah, serta dalam menetapkan tanggung jawab yang muncul, dan dan dengan bagaimana kedua nya dapat mendatangkan hasil secara penuh sementara dunia ini berusaha memperbaiki diri dan ketidaksamaan, eksploitasi, ketidakmanusiaan peperangan dan tensi yang akut yang telah merendahkan martabat kemanusiaan.
3. Potensi Signifikansi Pendidikan Masa Depan
Signifikansi pendidikan di hari esok dapat diringkaskan menjadi 4 butir yaitu :
Pertama, pendidikan penting karena pendidikan menyediakan wahana yang telah teruji untuk implementasi nilai-nilai masyarakat yang berubah dan hasrat masyarakat yang muncul yang menimbulkan nilai-nilai baru. Seperti kaca merefleksikan masyarakat, sekolah tidak menciptakan hari esok tetapi mencerminkan kebudayaan yang berubah mengikuti perkembangan zaman dan menyiapkan anak-anak untuk berperan serta secara lebih efektif dalam usaha terus-menerus untuk mendapatkan jalan hidup yang lebih baik. Apalagi dengan populasi sekolah yang pesat memungkinkan masyarakat memiliki kesempatan yang lebih dalam memilih sekolah yang tepat bagi anaknya, sekolah harus mendesain kembali pengalaman –pengalaman anak dengan sedemikian rupa sehingga dapat membetulkan kesalahan-kesalahan yang lama baik teori maupun praktek , sehingga pendidikan menjadi lebih efektif dan efisien untuk mendapatkan tujuan pendidikan yang pasti.
Kedua, banyak masalah pokok waktu yang harus dapat diatasi dengan pendidikan, jika pengertian tentang tujuan pendidikan dapat diperoleh kembali. Sebenarnya masalah kita bukan kekurangan tujuan pendidikan pada buku petunjuk kurikulum dan buku teks, tetapi terdapat kejenuhan atas pernyataan yang berlawanan dan yang kabur.Beberapa diantaranya adalah tujuan mata pelajaran, masalah yang lain terbentang dari tujuan yang luas seperti pengembangan manusia dan penyesuaian hidup, ke tujuan yang ambisius seperti reformasi sosialdan bantuan untuk anak berbakat serta anak yang keterbelakang.
Bertambah pentingnya tujuan saat ini sebagaian besar ahli riset kebijaksanaan dan riset masa depan sependapat bahwa salah satu tugas negara ialah menentukan apa yang ingin dicapai selama beberapa dekade yang akan datangdan apa implikasi aspirasi itu terhadap sekolah. Karena kurangnya konsensus sosial tentang apa yang ingin dicapai masyarakat pendidikan akan tetap berada dalam air yang keruh, hal ini disebabkan oleh karena sekolah bukanlah lembaga yang bebas tetapi berfungsi sebagai bagian yang integral dari kebudayaan secara keseluruhan, karena sekolah harus merefleksikan keadaan sosial masyarakatnya.
Ketiga, mengingat tututan besar yang akan dibebankan pada pendidikan, pentingnya pendidikan di dunia ini pada tahun 1980an ditunjukkan oleh timbulnya fleksibilitas dan respon terhadap perubahan dan alternatif pendidikan. Di masa lampau, sekolah telah cenderung mempertahankan ide-ide dan tradisi-tradisi usang, semuanya dipeti kemaskan dengan aman untuk diajarkan di ruang kelas. Tanpa merendahkan arti masa lampau, sumber pendidikan kita dapat pula dipakai dengan cepat untuk implementasi alternatif hari esok yang paling baik.
Keempat, perbaikan iklim psikologis sekolah dapat mencapai satu signifikansi baru bagi pendidikan selama dekade yang akan datang. Keamanan adalah persiapan terbaik bagi hari esok yang tidak aman. Pendidikan perlu menciptakan suatu keamanan dari dalam (inner security) sebagai suatu penangkal bagi ketidak pastian. Kemauan untuk memberikan kontribusi menjadi tidak berarti tanpa motifasi untuk berkorban.
Secara ringkas, pendidikan secara potensial penting karena :
- Pendidikan adalah cara yang mapan untuk memperkenalkan siswa pada keputusan sosial yang timbul.
- Pendidikan dapat dipakai untuk menanggulangi masalah-masalah sosial tertentu.
- Pendidikan telah memperlihatkan kemampuan yang meningkat untuk menerima dan mengimplementasikan alternatif-alternatif baru.
- Pendidikan barangkali merupakan cara terbaik yang dapat ditempuh masyarakat untuk membimbing perkembangan manusia sehingga pengamanan dari dalam berkembang pada setiap anak dan karena itu dia terdorong untuk memberikan kontribusi pada kebudayaan hari esok.
4. Pentingnya Hari Esok Bagi Pendidikan
Pentingnya hari esok bagi pendidikan secara terbalik dapat dikatakan bahwa hari esok memiliki arti penting bagi pendidikan, pengkajian tentang berbagai alternatif serta opsi yang terbentang dimuka manusia kelihatannya mengamanatkan perlunya perubahan pendidikan besar-besaran dari perubahan konten substantif bidang-bidang tertentu. Bentuk hari esok kita yang probalistik itu juga telah menolong banyak peneliti kebijaksanaan akan perlunya perubahan besar pada struktur sekolah tradisional dari masa awal kanak-kanak sampai pendidikan menengah atas, termasuk perubahan pada metode dan prosedur yang diinginkan oleh suatu “format pendidikan” yang baru.
Dengan sederhana dapat dikatakan bahwa perubahan telah menghadang kita begitu cepatnya sehingga kita telah digiring keluar dari hari kemarin dan didesak memasuki hari esok tanpa diberi kesempatan untuk menyesuaikan diri kita dengan hari ini . Seperti yang telah dikatakan Alvin Toffler beberapa tahun sebelum ia menerbitkan buku Future Shock, kita menderita “ … disorientasi yang memusingkan yang ditimbulkan oleh kedatangan hari esok begitu cepat”.
5. Kesimpulan dan Saran
Usaha mencari pengembangan pendidikan masa depan yang baru bagi anak didik kita, tidak berarti bahwa kita kurang menghargai konten substantif. Barangkali tidak seorangpun ahli mengusulkan agar dicarikan ganti bagi kemampuan anak membaca dan menginterpretasikan nuansa bahan cetak.Fondasi yang penting adalah perubahan terhadap iklim belajar serta mencari pendekatan baru dan meluas terhadap pembelajaran konten.Ada beberapa saran agar anak didik mampu menghadapi alternatif masa depan dengan baik yaitu :
- Perlunya persiapan fisik dan mental yang cermat serta tindak lanjut yang memadai.
- Perlunya pengalaman kumulatif dari kognitif,afektif dan psikomotor melalui pendidikan di sekolah.
- Pengembangan individual setiap anak didik secara optimal.
- Usaha yang cermat untuk membentuk pada setiap anak didik agar berpandangan positif.
- Pengembangan citra peranan masa depan yang menggambarkan konsep realistik yang menimbulkan kepuasan, harga diri , dan kemuliaan.
- Memanfatkan masyarakat sebagai alat bantu belajar, artinya menciptakan lingkungan masyarakat bukan sebagai sekolah alternatif tetapi sebagai penyokong yang berarti bagi sekolah.
Book Report ini berasal dari :
Judul asli : The Educational Significance of The Future
Pengarang : Harold G. Shane
Penerbit : Phi Delta Kappa Educatoinal Foundation
Tahun : 1973
Tidak ada komentar:
Posting Komentar